
Mengorek kuping, menyikat gigi kuat-kuat, hingga memasukkan telunjuk jari Anda ke lubang hidung adalah jalan tol menuju gangguan kesehatan.
Beberapa orang, atau bahkan hampir semua orang pasti melakukan satu atau semua kebiasaan di atas. Dan kebiasaan ini tidak berlangsung sehari dua hari, tetapi dimulai sejak kecil hingga beranjak tua (seumur hidup).
Padahal tanpa disadari kebiasaan tersebut dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, apa saja?
Mengorek Telinga
Membersihkan lubang telinga dapat menimbulkan infeksi dan itu malah memperburuk masalah. “Bahkan membersihkan telingan dengan cottonbud terlalu dalam bisa membuat gendang telinga pecah dan berisiko tuli,” kata asisten profesor di Otolaryngolog Wahington University, dr. Timothy Hullar.
Beliau menyarankan jangan memasukkan benda apapun ke dalam telinga. Pertanyaannya bagaimana kita membersihkannya dari kotoran?
“Sebenarnya Anda tidak perlu membersihkan lubang telinga,” tambah Hullar. Barangkali memang ada sedikit orang bermasalah dengan tumpukan kotoran di lubang telinga, tapi itu bisa diselesaikan dengan memberikan sedikit hydrogen peroxide plus air.
“Takarannya 50:50 dan bisa dilakukan 2 kali seminggu. Sebagai bahan pengganti air Anda juga bisa menggunakan minyak mineral. Tapi ini hanya berlaku bagi orang-orang yang benar-benar membutuhkan, karena dalam kondisi normal, Anda tidak perlu menggunakannya,” terang Hullar.
“Membersihkan lubang telinga dengan cottonbud justru mendorong kotoran masuk ke dalam. Dalam keadaan normal, telinga mempunyai mekanisme untuk membersihkan dengan sendirinya, karena serumen dan serpihan kulit telinga akibat pergantian sel akan menuju bagian terluar telinga dengan sendirinya. Biasanya dokter hanya menganjurkkan untuk membersihkan daun telinga dan lubang terluar,” tutup Hullar.

Memotong Kuku
Memotong kuku terlalu dalam juga dapat membuat pertumbuhan kuku selanjutnya masuk ke dalam daging. Pada kasus yang ekstrem, masalah ini bisa berakhir dengan memar hingga luka busuk (cantengan).
“Perubahan sebagian kuku yang bisa merusak akar kuku sehingga tidak dapat lagi tumbuh atau pertumbuhan yang kurang sempurna,” kata ahli Rhinebeck, New York, Tracey Toback., D.P.M.
Sarannya, jangan memakai sepatu yang terlalu sempit, sebab biasanya akan menekan kuku dengan keras. Dan jangan memotong kuku terlalu dalam/pendek. Sisakan 2-3 mm dari batas kuku yang terlihat di kuku Anda.
Manuver di Lubang Hidung (Ngupil)
Berdasarkan survei dari peneliti Wisconsin, rata-rata mengupil dilakukan 4 kali sehari. Mengupil dapat membantu membersihkan hidung dari kotoran. Kotoran yang ada di dalam hidung (upil) berasal lendir yang mengering. Membran mukosa yang berada di rongga hidung lah yang menghasilkan lendir tersebut.
Lendir itu gunanya untuk menghilangkan debu dan benda-benda asing lainnya yang masuk ke hidung. Nah, dari lendir yang mengering ini lah yang menimbulkan rasa gatal dan menyebabkan orang terpancing keinginannya untuk mengupil.
Walaupun kegiatan yang mengasikan dan sebetulnya juga dapat membantu membersihkan rongga hidung, tapi mengupil juga dapat membahayakan kesehatan dan rongga hidung.
Sebelum mengupil, ingat untuk mencuci tangan sebelum dan sesudahnya, jangan lupa memotong kuku agar rongga hidung tidak lecet. Dan sebaiknya mencuci tangan sebelum dan sesudah mengupil. Kondisi tangan yang kotor, kemudian mengupil membuat virus flu gampang masuk ke hidung dan lebih mudah menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Tidak Cuci Tangan Setelah Keluar Toilet
Survey di Jerman menunjukkan bahwa lebih dari 35 persen pria tidak mencuci tangannya setelah mereka keluar dari toilet. Padahal toilet merupakan tempat potensial menularnya berbagai macam penyakit berbahaya.
Para ilmuwan Inggris menemukan bahwa mesin toilet memiliki pseudomonad dan bacillus, bakteri yang diketahui menyebabkan penyakit diare.
Tak hanya itu, penelitian sebelumnya juga menemukan di dalam toilet juga terdapat bakteri beracun seperti E.coli, coliform, staphylococcus aureus dan enterobacteria yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Jadi, segeralah mencuci tangan saat Anda keluar dari toilet.
Menggosok Gigi Terlalu Keras
“Jangan menggososk gigi terlalu keras,” terang dokter gigi di New York, Dr. Angelique Freking. Menggosok gigi dengan kekuatan penuh akan merusak email gigi, membuatnya menipis dan membuat permukaan gigi lebih terekpos. “Ini sebabnya gigi Anda ngilu saat minum air dingin,” jelas Freking.
Pada kasus yang lebih berat, bukan hanya ngilu yang muncul tapi juga rasa panas. “Ini karena lapisan dentin yang berwarna kuning jadi terlihat. Akibatnya, dentin yang mudah rapuh ini akan membuat gigi Anda mudah patah,” tambah Freking.
Menggosok gigi keras-keras juga mengakibatkan erosi gusi. Efeknya, gigi terlihat lebih panjang karena gusi turun hingga akarnya terlihat.
Lantas bagaimana cara menyikat gigi yang sehat? Gosoklah gigi Anda dengan gerakan vertikal atau memutar dengan tekanan yang lembut. Pilih bulu sikat yang lembut agar tidak mencederai gusi. (DuniaFitnes.com)
Demikianlah artikel mengenai Aturan mengorek hidung dan telinga, semoga bermanfaat.
Leave a Reply