
Kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh di daerah usus besar (kolon) dan anus (rektum). Kanker ini merupakan jenis kanker yang paling dipengaruhi oleh gaya hidup, yakni asupan makanan yang tinggi lemak dan protein serta rendah serat.
Faktor risiko lain yang meningkatkan risiko kanker kolorektal adalah usia lanjut (di atas 50 tahun), polip di usus, faktor genetik, obesitas, serta jarang melakukan aktifitas fisik.
Menurut data WHO, diperkirakan 700.00 ribu orang meninggal karena kanker kolorektal setiap tahunnya. Ini berarti 2.000 orang meninggal setiap harinya. Di Amerika dan Eropa, kanker kolorektal lebih banyak diderita orang lanjut usia. Namun di Indonesia, prevelansi orang muda yang terkena kanker ini lebih besar (lebih dari 30 persen).
Makanan yang kaya akan pati jenis resistant starch (RS), seperti kacang polong, buncis, dan jenis kacang lainnya, ternyata bisa melindungi Anda dari kanker usus atau kolorektal.
RS ini tidak dapat dicerna sehingga akan berakhir di usus dengan bentuk yang sama saat memasuki mulut Anda. Setelah di usus, pati ini melakukan beberapa hal penting, termasuk penurunan pH dan waktu transit usus, dan meningkatkan produksi asam lemak. Efek ini juga mendorong pertumbuhan bakteri baik sekaligus membuang bakteri buruk.
Kini, sebuah tinjauan University of Colorado Cancer Center telah menunjukkan bahwa pati tersebut juga membantu tubuh melawan kanker kolorektal melalui berbagai mekanisme, termasuk membunuh sel pra-kanker dan mengurangi peradangan penyebab kanker.
“Pati ini banyak ditemukan dalam kacang polong, buncis dan jenis kacang lainnya, pisang hijau, dan juga dalam produk tepung kemasan yang didinginkan seperti nasi sushi dan salad pasta,” ujar Janine Higgins, PhD, peneliti CU Cancer Center dan profesor Pediatrics di University of Colorado School of Medicine.
“Anda harus mengonsumsi makanan tersebut dalam suhu ruangan normal atau di bawah normal. Apabila Anda memanaskannya segera, pati tersebut akan hilang. Tapi bila dikonsumsi dengan benar, pati ini mampu membunuh sel pra-kanker dalam usus,” saran Higgins.
“Pati ini juga mungkin memiliki implikasi untuk pencegahan kanker p*yudara,” kata Higgins. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Current Opinion in Gastroenterology edisi bulan ini. (Sumber: Duniafitnes.com)
Jika Anda ingin terhindar dari kanker usus, maka selain mengonsumsi makanan tersebut di atas, Anda juga bisa mengonsumsi propolis setiap hari secara teratur.