
Remdesivir Adalah Obat Apa? Apakah Efektif Melawan COVID-19? Inilah Ulasan, Cara Kerja, dan Efek Sampingnya
Wabah COVID-19 yang melanda negeri dan sebagian besar negara di dunia, menimbulkan banyak pertanyaan. Kapankah wabah ini akan berakhir? Sampai kapan orang tua bekerja di rumah? Begitu juga sampai kapan anak-anak belajar di rumah. Tempat ibadah menjadi sepi, apalagi wabah ini belum juga mereda di bulan suci ramadhan ini.
Yang menjadi pertanyaan besar ialah apakah tidak ada yang bisa menemukan vaksin yang tepat untuk COVID-19 ini? Sebenarnya para ilmuwan di berbagai negara berlomba-lomba untuk menemukan vaksin yang tepat untuk COVID-19 ini, termasuk perusahaan framasi Amerika Serikat Gilead dengan Remdesivirnya.
Nah, pernah dengar Remdesivir? Remdesivir adalah obat apa? Yuk kita simak.
Remdesivir adalah obat apa?
Remdesivir adalah antivirus eksperimental yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Amerika Serikat Gilead, awalnya sebagai pengobatan potensial untuk virus Ebola.
Namun, pada tahun 2019, pejabat kesehatan Kongo mengatakan obat itu kurang efektif dibandingkan dengan obat antibodi monoklonal, yang sering digunakan untuk pengobatan kanker dan memiliki dampak yang jauh lebih signifikan pada penurunan tingkat kematian daripada remdesivir.
Remdesivir muncul kembali dengan adanya wabah Covid-19. Ini karena ia menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mencegah Sindrom Pernafasan Timur Tengah (Mers-CoV) dan sindrom pernafasan akut yang parah (Sars), yang juga disebabkan oleh coronavirus. Tetapi studi itu hanya dilakukan pada hewan.
Baca juga: Melia Propolis Obat Herbal Kaya Manfaat
Bagaimana cara kerja Remdesivir?
Obat ini diberikan melalui infus selama sekitar 10 hari. Saat ini remdesivir belum disetujui oleh otoritas kesehatan di seluruh dunia, dan mengingat terutama digunakan untuk Ebola, maka pasokannya rendah. Tetapi sedang digunakan dalam uji klinis, dan banyak negara berusaha untuk mendapatkan akses ke obat ini untuk digunakan dalam studi Covid-19 mereka sendiri.
Dalam penelitian pada hewan sebelumnya tentang Mers-CoV, para peneliti Amerika Serikat menemukan remdesivir memblokir enzim tertentu yang diperlukan untuk replikasi virus. Para ilmuwan berharap hal itu akan memiliki efek serupa pada Covid-19.
Apakah Remdesivir efektif melawan COVID-19 Berdasarkan Bukti Yang Terbatas?
Hanya ada satu uji coba kontrol acak untuk remdesivir (RDV) yang dilakukan selama wabah Ebola terakhir. Studi itu dihentikan sebelum disimpulkan karena peningkatan mortalitas yang signifikan pada pasien yang menggunakan RDV, yang berarti tidak membantu pasien Ebola tersebut.
Mayoritas keputusan klinis dibuat berdasarkan epidemi historis Ebola, SARS, dan MERS. Hasil penggunaan RDV pada ketiga wabah penyakit itu tidak menjanjikan seperti yang diharapkan. (Sumber: https://www.rxlist.com/consumer_remdesivir_rdv/drugs-condition.htm)
Apakah efek samping Remdesivir?
Dalam uji coba Ebola, para peneliti mencatat efek samping remdesivir (RDV), termasuk:
- Peningkatan kadar enzim hati yang mungkin mengindikasikan kemungkinan kerusakan hati
- Para peneliti mendokumentasikan peningkatan serupa pada enzim hati pada tiga pasien COVID-19 di USA.
Efek samping obat antivirus yang umum termasuk:
- Mual
- Muntah
Remdesivir COVID-19: Otorisasi Penggunaan Darurat Mei 2020
FDA mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat untuk remdesivir obat antivirus yang sedang diselidiki untuk pengobatan yang dicurigai atau yang dikonfirmasi laboratorium COVID-19 pada orang dewasa dan anak-anak yang dirawat di rumah sakit yang menderita penyakit parah.
Sementara ada informasi terbatas yang diketahui tentang keamanan dan efektivitas penggunaan remdesivir untuk mengobati orang di rumah sakit yang menderita COVID-19, obat yang diteliti ditunjukkan dalam uji klinis untuk mempersingkat waktu pemulihan pada beberapa pasien.
Otorisasi penggunaan darurat memungkinkan remdesivir untuk didistribusikan di Amerika Serikat dan diberikan secara intravena oleh penyedia layanan kesehatan, jika sesuai, untuk mengobati COVID-19 yang dicurigai atau dikonfirmasi laboratorium pada orang dewasa dan anak-anak yang dirawat di rumah sakit yang menderita penyakit parah.
Penyakit berat dalam hal ini didefinisikan sebagai pasien dengan kadar oksigen darah rendah atau membutuhkan terapi oksigen atau dukungan pernapasan yang lebih intensif seperti ventilator mekanik.
Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di situs FDA
Demikianlah artikel mengenai Remdesivir Adalah Obat Apa? Apakah Efektif Melawan COVID-19? Inilah Ulasan, Cara Kerja, dan Efek Sampingnya, semoga bermanfaat.