
BISNIS MELIA SEHAT SEJAHTERA – Pejabat kesehatan Inggris mengatakan risiko transmisi penyakit dari binatang peliharaan ‘sangat rendah’ dan infeksi pada kucing ‘tidak biasa’ terjadi.
Pada kenyataannya manusia menderita penyakit yang sama dengan binatang peliharaan dan seringkali manusia dan binatang terinfeksi dari sumber yang sama.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah dua orang di Inggris baru baru ini dinyatakan terinfeksi TBC dari kucing mereka.
Berikut sejumlah penyakit yang dapat manusia peroleh dari binatang peliharaan.
Risiko penyakit dari Kucing
Infeksi paling umum terjadi adalah Penyakit Gatal Kucing yang disebabkan oleh bakteri Bartonella.
Manusia biasanya terinfeksi setelah dicakar atau digigit kucing dan kemudian terjadi pembengkakan.
Risiko penyakit dari Anjing
Rabies yang kebanyakan diderita pada anjing adalah infeksi virus serius yang biasanya berpindah lewat ludah dalam gigitan anjing yang terinfeksi.
Penyakit ini menyebabkan demam tinggi dan tingkah laku agresif.
Rabies yang menewaskan 55.000 orang di dunia per tahun dan kebanyakan terjadi di negara berkembang terutama di Asia Tenggara.

Risiko penyakit dari Unggas
Psittacosisis adalah infeksi bakteri pada unggas seperti burung betet.
Ini adalah penyakit yang menyebar lewat udara dan menyebabkan demam tinggi, diare, serta infeksi mata.
Risiko penyakit dari Ular
Reptil -terutama ular- adalah pembawa infeksi salmonela lewat kulit dan kotoran mereka.
Manusia yang terinfeksi akan mengalami demam ringan, muntah muntah, sakit perut, dan diare.
Risiko penyakit dari Tikus
Menurut badan Kesehatan Masyarakat Inggris semua jenis tikus, apakah sebagai peliharaan atau liar, adalah pembawa bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi.
Salah satunya adalah virus Hanta yang menyebabkan berbagai penyakit pada manusia mulai dari flu ringan, gangguan pernapasan sampai penyakit ginjal. (BBC Indonesia)
Demikianlah artikel mengenai Risiko penyakit dari hewan peliharaan, semoga bermanfaat.